Sabtu, 14 Agustus 2010

Seputar Kesalahan di Bulan Ramadhan (2)

By : Kemuliaan Sholat

Pada tulisan sebelumnya telah disampaikan 5 (lima) kesalahan seputar Ramadhan, berikut akan disampaikan kembali lima kesalahan seputar ramadhan lainnya yang sering kita lalaikan oleh umat muslim. Berikut 5 kesalahan lainnya (silahkan baca 5 Seputar Kesalahan di Bulan Ramadhan)

Keenam : Mengawalkan waktu sahur dan mengakhirkan berbuka puasa, ini menyelisihi apa yang diriwayatkan dari Nabi yang mana beliau selalu mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka, Nabi bersabda :

“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)

Dan beliau mengkabarkan bahwa mengakhirkan berbuka adalah perbuatan Yahudi. Beliau bersabda tatkala menyemangati untuk menyegerakan berbuka :

“Sesungguhnya orang-orang Yahudi selalu mengakhirkan (berbuka puasa).” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah dengan sanad yang shahih)

Adapun mengakhirkan sahur adalah sunnah, sebagaimana dalam hadits Zaid bin Tsabit berkata :

“Kami sahur bersama Nabi, kemudian beliau bangkit menuju shalat, aku bertanya, ‘Berapa jarak waktu antara adzan dan sahur?’ Dia menjawab, ‘Kira-kira lima puluh ayat’.” (HR. al-Bukhari)
Sebagian orang ada yang meninggalkan sahur dan makan ditengah malam, yang seperti ini terluput dari sunnah. Dari Abi Said al-Khudri berkata, Rasulullah n bersabda :

“Sahur itu penuh dengan barakah dan janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya dengan seteguk air, sesungguhnya Allah U dan para malaikatnya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur.” (HR. Ahmad dengan sanad hasan)

Ketujuh : Berpaling dari memahami dan mentadabburi al-Qur`an. Kebanyakan kaum muslimin membaca al-Qur`an dengan tidak memahami apa yang mereka baca, bahkan terlintas olehnya hukum-hukum syar’iyah, dalil-dalil Qur`aniyyah, nasehat-nasehat yang agung dan perumpamaan-perumpamaan yang jelas sedangkan dia tidak mengetahui apa yang melintasinya! Tidak juga mengetahui makna kitab Allah kepadanya! Allah ta’ala berfirman :

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (QS. Shad: 29)

Dan Allah ta’ala mencela orang-orang yang berpaling dari mentadabburi al-Qur`an dalam firman-Nya :

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur`an ataukah pada hati mereka terdapat kunci?” (QS. Muhammad: 24)

Allah ta’ala berfirman :

“Apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur`an? sekiranya al-Qur`an itu bukan dari sisi Allah, tentulah akan mereka jumpai didalamnya pertentangan yang banyak.” (QS. an-Nisa`: 82)

Dan Allah ta’ala mengabarkan bahwasanya ini merupakan sifat kebanyakan orang Yahudi, Allah ta’ala berfirman :

“Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui al-Kitab (Taurat), kecuali angan-angan dan tiadalah mereka kecuali hanya menduga-duga belaka.” (QS. al-Baqarah: 78)

Abu Abdirrahman as-Sulami berkata: Orang-orang yang membacakan kepada kami al-Qur`an telah memberitakan, bahwasanya mereka apabila mempelajari sepuluh ayat, mereka tidak melanjutkannya sampai mengetahui kandungan ilmu lalu mengamalkannya, beliau berkata: kami mempelajari al-Qur`an, ilmu dan mengamalkannya.

Kedelapan : Kebanyakan orang tua melalaikan anak-anaknya. Mereka tidak menganjurkan anak-anaknya berpuasa dengan berdalih mereka masih kecil, masih belum mampu berpuasa, dan ini menyelisihi para salaf as-Shalih dari kalangan para sahabat dan setelahnya. Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari ar-Rabi’ binti Mu’awidz berkata :

“Kami berpuasa dan memerintahkan anak-anak kecil kami berpuasa, kami membuatkan mereka mainan dari bulu, apabila mereka menangis karena lapar kami berikan mainan itu kepadanya, sampai tiba waktu berbuka.”

Dan dalam riwayat muslim :

“Apabila mereka meminta makan, kami berikan mainan yang dapat menyibukkannya sehingga mereka dapat menyempurnakan puasanya.”

Maksudnya; mereka membiasakan anak-anaknya berpuasa dan menyibukkan anak-anaknya dengan mainan dari bulu, mereka melakukan hal itu sebagai upaya melatih anak-anak mereka untuk berpuasa, anak kecil tidak disyaratkan berpuasa sehari penuh karena belum wajib, akan tetapi membiasakan mereka berpuasa sesuai kemampuannya.

Sembilan : Dan semisalnya (point delapan). Sebagian wanita telah haidh diusia dini, sepuluh atau sebelas tahun sedangkan orang tuanya tidak memerintahkannya berpuasa dan meremehkan hal ini, ini merupakan kelalaian terhadap hukum-hukum syariat, karena haidh merupakan tanda-tanda baligh, kapan wanita itu haidh maka telah baligh, dan telah berlaku baginya pena kebaikan dan kejahatan, serta wajib untuk melaksanakan ibadah.

Sepuluh : Melafazhkan niat puasa. Ini tidak memiliki asal dari sunnah yang suci, bahkan termasuk bid’ah yang diada-adakan. Niat merupakan salah satu syarat sahnya ibadah sebagaimana sabda Nabi :

“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung dengan niatnya.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)
Akan tetapi, niat itu tempatnya di hati, dan cukup niat itu dengan bangun untuk makan sahur, atau bertekad untuk berpuasa sebelum tidur atau yang semisalnya. Secara asal niat ini berlaku selama satu bulan punuh kecuali orang yang berniat untuk berbuka karena sakit atau safar, maka perlu baginya untuk memperbarui niat tatkala hendak berpuasa kembali.

oleh : Syaikh Muhammad al-Hamud an-Najdi
Diterjemahkan oleh Abu Ahmad Fuad Baraba’, Lc
Dari Majalah Ommaty, Edisi 37 Ramadhan 1428 H

Demikianlah 5 (lima) seputar kesalahan di Bulan Ramadhan, semoga dapat dijadikan sebagai motivasi dan renungan hidup bagi kita semua, Amien....

Kamis, 12 Agustus 2010

Seputar Kesalahan di Bulan Ramadhan

By : Kemuliaan Sholat

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi terakhir beserta keluarga dan para sahabatnya.

Ini merupakan kumpulan dari beberapa kesalahan yang menyebar di kalangan kaum muslimin. Penulis harapkan bisa menjadi peringatan bagi yang lupa dan lalai serta bagi kalangan awam. Dan sengaja penulis susun makalah ini dengan ringkas. Kita memohon kepada Allah ta’ala agar menjadikan tulisan ini bermanfaat. Maha suci Allah, sebaik dan seagung Dzat yang dimintai dan ditujukan harapan.


Berikut beberapa kesalahan tersebut :

Pertama : Tidak Mengerjakan Shalat Kecuali Di Bulan Ramadhan.
Ini merupakan kesalahan paling fatal dan dosa paling buruk. Barangsiapa yang meninggalkan shalat setelah bulan Ramadhan berarti telah menghancurkan bangunannya dan menguraikan benang yang sudah dipintal dengan kuat. Allah ta’ala berifrman :

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali ...” (QS. an-Nahl: 92)

Nabi bersabda:

“(Batas) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)

Beliau juga bersabda :

“Perjanjian antara kami (kaum muslimin) dan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat, barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah kafir.” (HR. at-Tirmidzi, an-Nasa`i dan Ibnu Majah)

Yang sungguh mengherankan, ada yang berpuasa tapi tidak shalat….!! Padahal orang yang tidak shalat tidak ada kewajiban puasa baginya, karena dia kafir,


Kedua : Lalai dari tujuan utama puasa dan hikmah-hikmahnya.

Puasa memiliki maksud dan tujuan, diantaranya apa yang disebutkan Allah ta’ala dalam firman-Nya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 183)

Tujuan dari puasa ini adalah ketakwaan, bukan hanya sekedar menahan diri dari makanan, minuman dan nafsu, karena Allah ta’ala tidak butuh puasa yang seperti ini, sebagaimana sabda Nabi :

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan keji dan dusta serta melakukannya, maka Allah tidak butuh dengan puasanya.” (HR. al-Bukhari)

Bahkan puasa yang benar dapat mencegah perbuatan maksiat, sebagaimana sabda Nabi :

“Puasa bagaikan perisai, janganlah berkata keji dan kotor dengan berbuat jahil …” (HR. Muttafaqun ‘alaih)

Terkadang Anda melihat sebagian orang berpuasa, tapi tidak meninggalkan perbuatan haram, seperti kedzaliman, permusuhan, hasad dan dengki, ghibah dan namimah (menggunjing orang dan mengadu domba) serta perkataan jorok/kotor.


Ketiga : Berpaling dari mempelajari hukum-hukum puasa, adab, syarat dan pembatal-pembatalnya. dengan tidak menghadiri majlis-majlis ta’lim, tidak bertanya tentang masalah puasa, dan dia berpuasa dalam keadaan jahil, atau mungkin melakukan perbuatan yang dapat membatalkan puasanya sedang dia tidak mengetahui. Allah ta’ala berfirman :

“... Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui.” (QS. an-Nahl: 43)

Nabi bersabda :

“Barangsiapa melakukan amalan yang tidak didasari perintah kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim)

Dan Nabi bersabda :

“Menuntut ilmu adalah kewajban bagi setiap muslim.” (HR. al-Baihaqi)

Keempat : Menyia-nyiakan waktu puasa dan malam harinya dengan sesuatu yang tidak bermanfaat, bahkan terkadang dengan sesuatu yang haram atau membahayakan, sebagian orang banyak tidur di siang hari dan tidaklah bangun kecuali menjelang berbuka puasa, barangsiapa yang banyak tidur maka dia terluput dari berbagai macam kebaikan, sebagian lainnya menghabiskan waktunya dengan menonton sinetron dan telenovela yang di dalamnya banyak wanita yang bertabarruj serta pemandangan yang menyelisihi adab dan syariat, sebagian orang tidak meninggalkan berbagai pertandingan dan permainan dan mungkin saling bertaruhan sehingga termasuk judi yang diharamkan. Ada yang begadang dengan bermain kartu atau ngobrol yang tidak bermanfaat sehingga terjatuh pada sesuatu yang haram seperti : ucapan kotor, ghibah dan namimah. Ada yang begadang dengan bernyanyi mempergunakan alat musik di bulan Qur`an!! Ada pula yang mondar-mandir di mall-mall atau jalanan. Dan kebanyakan wanita tidur sampai siang hari kemudian bangun mengerjakan tugas rumah dan dapur sampai maghrib kemudian setelah berbuka puasa sibuk mendatangi dan duduk-duduk di mall-mall sampai larut malam!!

Apa yang mereka ambil dari kebaikan bulan Ramadhan ?! Apa yang mereka peroleh dari waktu-waktunya ?! Dimana mereka dari petunjuk Rasulullah di bulan yang penuh berkah ini, yang mana beliau bersungguh-sungguh pada bulan ini, melebihi yang lainnya, dan malaikat Jibril memuroja’ah beliau al-Qur`an setiap malam. Beliau beri’tikaf di masjid dan berpaling dari urusan dunia pada sepuluh hari terakhir dan sangat dermawan di bulan ini, dan menguatkan kaum muslimin untuk mengasihi para janda dan anak yatim, menyambung silaturrahim, memuliakan tetangga dan berbagai macam ketaatan.

Demikianlah seorang muslim hendaknya meneladani Rasulnya, sehingga memperbanyak membaca al-Qur`an, mentadabburi makna dan membaca tafsirnya, karena tidaklah cukup hanya sekedar membaca tanpa mengetahui maknanya bagi orang yang baligh dan mukallaf. Antusias mengikuti pelajaran dan majlis al-Qur`an dan al-Hadits, mendengarkan kaset yang bermanfaat, membaca kitab-kitab fiqih dan hadits, bersungguh-sungguh dalam amal shalih, kebaikan dan ketakwaan. Dan ini bukan hanya sekedar di bulan Ramadhan, akan tetapi di bulan Ramadhan ini hendaknya seorang mukmin memperbanyak amalannya.

Kelima : Memperbanyak makanan dan minuman serta berlebih-lebihan dengan beraneka ragam jenis makanan, yang dapat menyebabkan seseorang menjadi kurang baik pencernaannya sehingga merasa berat untuk beribadah dan malas shalat dan membaca al-Qur`an. Ada yang mengatakan barangsiapa yang makan, minum dan tidurnya banyak dia luput dari berbagai macam kebaikan. Nabi bersabda:

“Tidak ada tempat paling buruk yang dipenuhi isinya oleh manusia kecuali perutnya, karena sebenarnya cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya, kalaupun dia ingin makan, maka hendaknya ia atur dengan cara sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, an-Nasa`i dan at-Tirmidzi)

Sebagian salaf berkata: Allah menggabungkan tentang seluruh kesehatan pada separuh ayat yaitu firman Allah ta’ala :

“... Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)

Barangsiapa yang berlebih-lebihan dalam makan dan minum dia telah lalai dari salah satu hikmah puasa yaitu menghindarkan tubuh dari pengaruh makanan dan minuman yang bisa memberatkan tubuh.

Demikianlah 5 (lima) seputar kesalahan di Bulan Ramadhan, semoga dapat dijadikan sebagai motivasi dan renungan hidup bagi kita semua, Amien....

Minggu, 08 Agustus 2010

Keutamaan dan Disyariatkannya Sholat Tarawih

By : Kemuliaan Sholat

Sholat tarawih hukumnya sunnah muakkad bagi laki-laki dan perempuan pada bulan Ramadhan, dan sholat tarawih merupakan syiar agama yang paling nampak. Itulah yang disebutkan oleh Nabi SAW dalam haditsnya :
"Barangsiapa yang bangun (melaksanakan sholat) pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan penuh harap (terhadap pahala dari Allah), maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari, Muslim)


Nabi SAW dan para sahabatnya telah melaksanakannya pada sebagian malam, akan tetapi tidak membiasakannya, karena dikhawatirkan sholat itu diwajibkan kepada mereka dan mereka tidak mampu untuk melaksanakannya. Dari Aisyah, ia berkata :
"Bahwasannya Nabi SAW melaksanakan sholat (qiyamu Ramadhan) di masjid, kemudian orang-orang mengikuti dibelakangnya, kemudian pada malam kedua semakin banyak orang yang sholat dibelakang beliau, dan pada malam ketiga mereka para sahabat) berkumpul untuk melaksanakan sholat qiyamu Ramadhan, akan tetapi Nabi SAW tidak keluar menemui mereka, dan ketika pagi harinya Nabi SAW bersabda : "Saya telah menyaksikan apa yang kalian lakukan tadi malam, dan tidak ada sesuatu yang menghalangiku keluar dari rumah kecuali karena saya khawatir sholat tersebut menjadi wajib bagi kalian." Hal itu terjadi pada bulan Ramadhan. Kemudian Rasulullah SAW meninggal, dan hukumnya tetap dan tidak berubah." (HR. Bukhari, Muslim)

Kamis, 11 Februari 2010

14 Keutamaan Sholat Malam

By : Kemuliaan Sholat

Pada tulisan sebelumnya telah dibahas mengenai fadillah sholat malam, berikut akan dijabarkan kembali mengenai keutamaan sholat malam. Pada kesempatan ini akan diuraikan mengenai 14 keutamaan sholat malam. Banyak hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan fadillah dan keutamaan sholat malam diantaranya :

Pertama : Sholat malam adalah ibadah yang biasa dikerjakan orang-orang sholeh, ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, penghapus berbagai kesalahan dan pencegah dari perbuatan dosa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
"Hendaklah kalian sholat malam, karena sholat malam adalah kebiasaan yang dikerjakan orang-orang sholeh sebelum kalian, ia adalah ibadah yang mendekatkan diri kepada Rabb kalian, penghapus berbagai kesalahan dan pencegah perbuatan dosa." (HR. Tirmidzi)

Kedua : Sholat malam merupakan sholatnya para abraar (orang-orang yang banyak berbuat kebaikan), Nabi SAW jika mendoakan salah seorang diantara sahabat beliau berkata :
"Semoga Allah menjadikan atas kamu sholatnya orang-orang yang banyak berbakti, mereka sholat di malam hari dan berpuasa di siang hari, mereka tidak mempunyai dosa dan tidak pula melakukan kejahatan." (HR. Abd al-Humaid dan abd-Dhiyaa' al Maqdisi dan disahihkan oleh Syeikh al-Albani r.a [silsilah al-Ahadits ash-Shahiihah no : 1810])

Ketiga : Sholat malam adalah sholat yang disaksikan (masyhudah). Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya dekat-dekatnya Allah kepada seorang hamba adalah di tengah malam, maka jika kamu mampu tergolong orang-orang yang mengingat Allah pada saat itu, jadilah." (HR. Ibnu Khuzaimah dalam "shahihnya" no : 1085)
Dari Amr bin Abasah r.a. berkata :
Aku berkata : Wahai Rasulullah, (bagian) dari malam manakah yang paling didengar (oleh Allah)? beliau bersabda : "Pertengahan malam yang terakhir, maka sholatlah sesukamu, karena sholat tersebut disaksikan dan dicatat hingga kamu sholat subuh." (HR. Abu Dawud)
Hadits Ali bin Abi Thalib r.a., Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya seorang hamba bila bersiwak, lalu berdiri mengerjakan sholat, maka berdirilah seorang malaikat dibelakangnya lalu mendengarkan bacaannya dengan seksama kemudian dia mendekatinya - atau beliau mengucapkan kalimat seperti itu - hingga malaikat itu meletakkan mulutnya di atas mulutmu, maka tidaklah keluar dari mulutnya bacaan Al-Qur'an itu melainkan langsung ke perut malaikay, oleh sebab itu bersihkanlah mulut-mulut kalian untuk membaca Al-Qur'an."

Keempat : Sholat malam salah satu amal yang menyebabkan pelakunya masuk surga berdasarkan sabda Nabi SAW :
"Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makan dan sholatlah di malam hari ketika manusia sedang tidur lelap, niscaya kamu masuk surga dengan penuh kedamaian." (HR. Ibnu Majah)

Kelima : Orang yang bangun dari tidurnya untuk mengerjakan sholat niscaya akan terlepas dari ikatan setan, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :
"Setan mengikat tiga ikatan pada bagian belakang kepala salah seorang di antara kamu ketika tidur, dia mengencangkan setiap ikatan itu (seraya berkata) malam yang panjang bagimu, maka tidurlah! jika ia bangun lalu mengingat Allah, terlepaslah satu ikatan, jika ia berwudhu maka terbukalah satu ikatan lagi, dan jika ia sholat terbukalah sata ikatan lagi, lalu ia menjadi semangat lagi veria dan jika tidak, jiwanya menjadi jelek lagi malas." (HR. Bukhari)

Keenam : Sholat malam sebagai sebab rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, berdasarkan hadits Rasulullah SAW :
"Allah merahmati seorang suami yang bangun dimalam hari lalu dia sholat dan membangunkan isterinya, jika sang istri enggan, ia percikkan air ke wajahnya dan Allah merahmati seorang istri yang bangun di malam hari lalu dia sholat dan membangunkan suaminya jika suaminya enggan, dia percikkan air pada wajahnya." (HR. Abu Dawud)
Hadits ini sebagai anjuran untuk membangunkan isteri/keluarga agar mengerjakan sholat malam.

Ketujuh : Orang yang mengerjakan sholat malam memperoleh cinta Allah, dari Abu Darda' r.a. berkata Nabi SAW bersabda :
"Tiga golongan yang Allah mencintai dan tertawa kepada mereka serta memberi mereka berita gembira; orang yang manakala ada sekelompok pasukan terbuka peluang perang, dia berperang di belakang barisan pasukan itu dengan dirinya karena Allah SWT, (dia diantara satu dari dua pilihan) terbunuh atau dimenengkan oleh Allah SWT dan dicukupinya, maka Dia berkata : "Lihatlah kepada hamba-Ku ini, bagaimana ia bersabar dengan dirinya karena Aku. Orang yang mempunyai isteri yang cantik dan kasur yang lembut lagi bagus, lalu dia bangun sholat di malam hari, maka Allah berkata : Dia meninggalkan syahwatnya dan mengingat Aku, sekiranya dia mau tentunya dia tidur dan orang yang mana bila dia berada dalam perjalanan bersama para musafir yang bergadang lalu tidur maka dia bangun sholat di akhir malam baik dalam kondisi tidak senang atau senang." (HR. Thabrani)

Delapan : Sholat malam memasukkan seorang hamba tergolong orang-orang yang banyak berdzikir mengingat Allah, berdasarkan hadits Abu Hurairah dan Abu Sa'id al-Khudri r.a., Rasulullah SAW bersabda :
"Apabila seorang suami membangunkan isterinya di malam hari lalu mereka sholat berjama'ah dua raka'at niscaya mereka dicatat tergolong orang-orang yang banyak mengingat (Allah)." (HR. Abu Dawud)
Sedangkan orang yang banyak berdzikir mengingat Allah, akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar di sisi-Nya. Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (Al-Ahzaab : 35)

Sembilan : Orang-orang yang paling mulia di antara umat ini, mereka yang senantiasa mengerjakan sholat di malam hari, Abdullah bin Abbas r.a. meriwayatkan dari Rasulullah SAW beliau bersabda :
"Orang-orang yang paling mulia dari umatku adalah para pembawa Al-Qur'an dan orang-orang yang senantiasa sholat di malam hari." (HR. Ibnu Abid Dun-ya dan al-Baihaqi)
Dalam hadits Sahl bin Sa'ad dia berkata :
"Jibril pernah datang kepada Nabi SAW lalu berkata : "wahai Muhammad! hiduplah sesukamu, sesungguhnya engkau akan mati, berbuatlah sekenhendakmu sesungguhnya engkau akan dibalas dengannya dan cintailah siapa saja yang engkau sukai, sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya, ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mu'min adalah (dengan) sholat malam dan kehormatan/keperkasaan manakala tidak tergantung kepada manusia." (HR. Thabrani)

Sepuluh : Sholat malam sholat yang paling afdhol setelah sholat lima waktu, berdasarkan hadits Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda :
"Puasa yang paling afshol setelah puasa ramadhan adalah di bulan Muharram dan sholat yang paling afdhol setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR. Muslim)
Dan Riwayat yang lain beliau bersabda :
"Sholat yang paling afdhol setelah sholat wajib adalah sholat di tengah malam." (HR. Muslim)

Sebelas : Orang-orang yang senantiasa sholat malam memiliki surga yang khusus untuk mereka. Dari Abdullah bin Umar dari Nabi SAW bersabda :
"Sesungguhnya di surga ada sebuah ruangan yang mana bagian luarnya dapat dilihat dari dalmnya dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luarnya, Allah menyiapkannya untuk orang yang memberikan makan, melembutkan tutur kata, senantiasa mengikuti sholat dan sholat di malam hari ketika manusia sedang tidur lelap." (HR. Thabrani)
Pada redaksi yang lain berbunyi :
"Sesungguhnya di surga itu ada sebuah ruangan yang mana bagian luarnya dapat dilihat dari dalmnya dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luarnya", maka Abu Malik al-Asy'ariy bertanya : "untuk siapakah ruangan itu, wahai Rasulullah? "beliau bersabda : "Untuk orang yang baik pembicaraannya, yang memberikan makan dan sholat di malam hari ketika manusia sedang tidur." (HR. Thabrani)

Dua Belas : Setiap malam ada dua saat, jika seorang hamba berdo'a pada saat tersebut niscaya do'anya terkabul, berdasarkan hadits jabir bin Abdullah r.a. beliau berkata aku mendengar Nabi SAW bersabda :
"Sesungguhnya pada malam hari ada dua saat, tidaklah seorang muslim memohon kepada Allah kebaikan dari urusan dunia dan akhirat bertepatan dengan saat tersebut, melainkan Dia memberikan permohonan dan hal tersebut pada setiap malam." (HR. Muslim)
Tiga Belas : Abdullah bin Mas'ud berkata :
"Sesungguhnya Allah tertawa kepada dua orang, seorang yang bangun meninggalkan kasur dan selimutnya di malam yang dingin, lalu ia berwudhu kemudian is sholat, maka Allah SWT berkata kepada para malaikat-Nya : "Apa yang mendorong hamba-Ku ini berbuat demikian? Mereka menuturkan : "(Karena) mengharapkan apa yang ada di sisi-Mu dan takut dari apa yang ada di sisi-Mu", maka Allah-pun berkata : "Sesungguhnya Aku telah memberikan apa yang diharapkannya dan mengamankannya dari apa yang ditakutinya." (HR. ath-Thabrani)

Empat Belas : Orang yang berniat akan bangun di malam hari untuk melaksanakan sholat malam, lalu tertidur maka dicatat baginya pahala sholat malam, dari Abu Darda r.a. berkata, Nabi SAW bersabda :
"Barang siapa mendatangi kasurnya dengan niat akan bangun untuk sholat di tengah malam, kemudian dia tertidur hingga pagi hari, niscaya dicatat baginya niatnya, dan tidurnya sebagai sedekah dari Rabb-nya." (HSR Nasaa'i, Ibn Majah, Ibn Khuzaimah)

Demikianlah 14 keutamaan dari sholat malam, mudah-mudahan kita akan dapat selalu menjaga sholat malam kita.

Minggu, 07 Februari 2010

Fadillah Sholat Malam

Salah satu ibadah yang mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah SWT adalah sholat malam. Oleh karena itu terdapat sejumlah ayat dan hadits Nabi SAW yang menganjurkan sholat malam serta menjelaskan sejumlah keutamaan bagi yang mengerjakannya, diantaranya sebagaimana firman Allah SWT :
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air - mata air. Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka, sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohon ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapatkan bagian." (Adz-Dzariyaat : 15 - 19)
Allah SWT juga berfirman :
"Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka." (Al-Furqaa : 64)
Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW untuk mengerjahakn sholat malam (sholat tahajud) sehingga sholat tersebut menjadi suatu kewajiban bagi beliau, lalu beliau menganjurkan kepada umatnya dalam sejumlah hadits dan menjelaskan berbagai keutamaannya. Maka segala puji hanya milik Allah yang telah menjelaskan segala sesuatu yang baik dan yang buruk bagi hamba-hamba-Nya yang beriman, melalui Rasul-Nya, Nabi kita Muhammad SAW. Sahabat Abu Dzar pernah berkata :
"Kami ditinggal wafat oleh Rasulullah SAW, tiada seekor burungpun yang membolak-balik dua sayapnya di udara, melainkan beliau mengingatkan kami ilmu darinya", Abu Dzar berkata : Maka beliau bersabda :"Tiada sesuatu yang tersisa yang mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka, melainkan telah dijelaskan kepada kamu." (HR. Thabrani)
Allah SWT berfirman :
"Dan pada sebagian malam hari dirikanlah sholat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat terpuji." (Al-Israa' : 79)
Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk mengerjakan sholat tahajud setelah pada ayat sebelumnya Dia diperintahkan untuk mengerjakan sholat wajib. Allah SWT berfirman :
"Hai orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk sholat) dimalam hari, kecuali sedikit (daripadanya). (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (Al-Muzammil : 1-4)
Ummul Mu'minin Aisyah r.a. berkata kepada Abdullah bin Abi Qais :
"Janganlah engkau meninggalkan sholat malam, karena Rasulullah SAW dahulu tidak pernah meninggalkannya dan adalah beliau jika sakit atau kesal beliau sholat sambil duduk." (HR. Abu Dawud)
Oleh sebab itu, marilah saudara-saudaraku sekalian umat muslim, mulai saat ini mari kita biasakan untuk bangun dimalam hari untuk mengerjakan sholat tahajud. Semoga amal ibadah yang kita lakukan senantiasa akan selalu mendekatkan diri kita kepada Rabb kita, Amien.

Senin, 01 Februari 2010

Kesucian Sebelum Sholat (Thaharah)

Pada kesempatan ini akan dibahas sekilas mengenai kesucian sebelum sholat (thaharah), hal ini hanya sebatas untuk sedikit mengingatkan kita tentang pentingnya kita selalu dalam keadaan suci. Bersuci dalam Islam menempati posisi yang sangat signifikan, karena dapat menyempurnakan iman dan sebagai penyempurna sholat. Iman seseorang akan semakin sempurna jika tubuhnya senantiasa dalam keadaan suci, sehingga ibadah apapun yang sedang dilaksanakan dapat mencapai kesempurnaan. Rasulullah SAW bersabda :
Suci adalah separuh dari iman, Alhamdulillah dapat menambah timbangan amal, Subhanallah dan Alhamdulillah dapat memenuhi langit dan bumi dengan kebajikan, sholat adalah cahaya, sedekah adalah pembuktian, sabar adalah penerang, Al-Qur'an adalah dalil bagimu dan untukmu. Setiap orang hendak pergi, maka hendaklah ia mengikat dirinya dengan hal-hal tersebut." (HR. Muslim)
Ketika bersuci disebut pertamakali dalam hadits tersebut, maka setiap muslim harus menjadikannya titik tolak setiap amal yang dilakukannya. Bersuci akan menghantarkan seseorang kepada derajat yang lebih tinggi, yaitu keimanan yang disertai dengan amal-amal yang akan mengukuhkan keislamannya.

Salah satu ibadah yang sangat menitikberatkan pentingnya bersuci adalah sholat. Sebagaimana firman Allah SWT :
"Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian hendak melaksanakan sholat, maka basuhlah wajah kalian dan tangan kalian hingga siku dengan air, usaplah sebagian dari rambut dan kaki kalian hingga mata kaki." (Al-Maidah : 6)
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
"Sholat kalian tidak akan diterima jika masih dalam keadaan tidak suci hingga kalian melaksanakan wudu." (HR. Muslim)

Pada kesempatan lain akan ditambahkan lagi mengenai hadits dan ayat yang berkaitan dengan kesucian. InsyaAllah...

Sabtu, 30 Januari 2010

Keutamaan Sholat

"Sungguh, beruntunglah orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya." (Al-Mu'minun [23] : 1-2)

"Dan orang-orang yang memelihara sholatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi; (yaitu) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (Al-Mu'Minun [23] : 9-11)

Abdullah bin Mas'ud pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Amal apakah yang paling utama?" beliau menjawab "Sholat pada waktunya." (HR. Bukhari)

Abu Qatadah bin Rib'i menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Allah ta'ala berfirman, 'Sesungguhnya aku mewajibkan atas umatmu sholat lima (waktu). Dan aku telah berjanji, barang siapa menjaganya pada waktunya aku akan memasukkannya kedalam surga; ...(Sahih Abu-Dawud hadits no.430)

Sholat merupakan perkara pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat. At-Tirmidzi, An-Nasa'i dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya amalan pertama yang dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Jika sholatnya baik, maka sungguh dia telah sukses dan selamat. Jika sholatnya rusak, maka sungguh ia telah gagal dan merugi. Apabila ada yang kurang dari amalan fardunya, maka Rab tabaraka wata'ala berfirman, 'Lihatlah, apakah hamba-Ku punya amalan sunah untuk mneyempurnakan kekurangan yang terjadi pada amalan fardunya?' kemudian semua amalnya pun diperlakukan seperti itu."

Sholat dapat mencegah perbuatan dosa. Allah SWT berfirman, "Dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaanya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan." (Al-Ankabut [29] : 45)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ada seorang yang datang dan mengadu kepada Nabi SAW "Si fulan mengerjakan sholat dimalam hari, tetapi pagi harinya mencuri." "Sungguh sholatnya akan menghalangi apa yang kamu ucapkan." Sabda nabi SAW.

Sholat dapat menghapus dosa. Allah SWT berfirman, "Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (Hud [11] : 114)

Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan sholat lima (waktu) seperti sungai yang mengalir deras dipintu rumah salah seorang dari kalian yang dia mandi disana setiap hari lima kali."

Abu Hurairah menyatakan bahwa, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa bersuci di rumahnya kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah untuk mennaikan sholat satu perkara yang difardukan Allah, maka salah satu langkahnya menghapuskan kesalahan dan yang lain meninggikan derajat." (HR. Muslim)

Masih dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh, para malaikat mendoakan salah seorangdari kalian selama dia masih di majlisnya, (mereka) berdoa, 'Ya Allah, ampunilah dia!, ya Allah rahmatilah dia!, selama dia tidak berhadats disitu. (Mereka juga mendoakan) salah seorang dari kalian yang mengerjakan sholat selama ia berada didalam sholat." (HR. Muslim)

Masih dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Sholat lima waktu dan sholat Jum'at ke sholat Jum'at adalah penebus (dosa-dosa) diantaranya selama tidak melakukan dosa-dosa besar." (HR. Muslim)

Usman bin Affan pernah mendengan Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang muslim pun yang didatangi oleh sholat wajib, kemudian dia membaguskan wudhu, khusyuk, dan rukuknya, melainkan sholat itu menjadi kaffarat atas dosa-dosanya yang telah lalu selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan dia berlaku sepanjang masa." (HR. Muslim)

Dari Usman bin Affan juga, dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang berwudhu sehingga dia membaguskan wudhunya, lantas dia mengerjakan sholat, kecuali diampuni dosa-dosanya antara sholat itu dengan sholat berikutnya." (HR. Muslim)

Minggu, 17 Januari 2010

Syarat-syarat Sah Sholat

Pada bagian sebelumnya telah dibahas mengenai syarat-syarat wajib sholat, pada bagian ini akan dibahas tentang syarat-syarat sah shalat. Shalat memiliki syarat-syarat dan tidak sah tanpa adanya syarat-syarat tersebut, kecuali karena alasan syar'i yang telah sama-sama diketahui. Syarat-syarat sah sholat tersebut adalah sebagai berikut :

Pertama : Mengetahui masuknya waktu sholat. Sebagaimana firman Allah SWT :
"Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya untuk orang-orang yang beriman." (An-Nisaa' : 103)

Kedua : Suci dari dua hadats ; kecil dan besar. Sebagaimana firman Allah SWT :
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah." (Al-Maidah : 6)
Dan dari Abdullah bin Umar r.a, ia berkata, sesungguhnya Nabi SAW bersabda : "Tidak diterima sholat tanpa bersuci, dan tidak pula shadaqah dari harta rampasan perang yang belum dibagikan." (HR. Al-Jamaah kecuali Al-Bukhari)

Dan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak diterima sholat seseorang di antara kamu dalam keadaan hadats hingga ia wudhu." Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan A-Tirmidzi.

Ketiga : Sucinya baju, tubuh dan tempat yang akan digunakan untk shalat. Tentang kesucian pakaian sebagaimana firman Allah SWT : "Dan pakaianmu bersihkanlah." (Al-Muddatsir : 4)
Dan hadits dari Jabir bin Samurah r.a, ia berkata, aku mendengar dari seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, "Apakah aku boleh sholat dengan memakai baju yang telah aku pakai untuk mendatangi istriku (bersetubuh)?" Rasul bersabda "Ia boleh, kecuali engkau melihat ada sesuatu (bajis) maka cucilah baju tersebut." HR. Ahmad dan Ibnu Majah dengan sanad perawinnya yang kuat.
Adapun dalil tentang keberishan tubuh adalah hadits dari Anas r.a, ia berkata bahwa Nabi SAW bersabda, "Bersucilah dari air kencing karena mayoritas adzab kubur berasal dari sana." HR. Ad-Daruquthni dan dihasankan olehnya, selanjutnya hadits Ali r.a ada lafazh, "Berwudhulah dan sucikanlah kemaluanmu." (HR. Bukhari)
Selanjutnya tentang keberihan tempat yang akan digunakan untuk sholat adalah hadits dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, telah datang seorang Arab badui kemudian ia kencing di masjid, lalu para sahabat berdiri untuk memarahinya, maka Nabi SAW bersabda "Biarkan dia, dan siramlah kencingnya dengan air satu ember besar atau satu ember kecil, karena aku diutus kepada kalian semua untuk mempermudah bukan diutus untuk mempersulit kalian." HR. Al-Jamaah kecuali Muslim.

Keempat : Menutup Aurat. Yang menjadi batasan aurat laki-laki adalah : antara pusar sampai lutut begitupun batasan aurat untuk hamba sahayanya, sebagaimana dalam firman Allah SWT :
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) Masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (Al-A'raf : 31)

Kelima : Menghadap Kiblat. Sebagaimana firman Allah SWT :
"Maka palingkanlah wajahmu ke Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya." (Al-Baqarah : 150)
Dan sabda Rasulullah SAW :
"Apabila engkau (akan) melaksanakan sholat maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadap ke kiblat dan bertakbir." (HR. Muslim)

Keenam : Niat. Niat sholat harus seiring dengan takbiratul ihram, sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT :
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus." (Al-Bayyinah : 5)
Dan sabda Rasulullah SAW :
"Sesungguhnya setiap amalan ada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya." (HR. Al-Jamaah)

Jumat, 15 Januari 2010

Sholat Sebagai Pembeda Muslim dan Kafir

Banyak umat yang mengaku muslim namun dalam kehidupan sehari-hari sering meninggalkan sholat. Padahal kedudukan sholat dalam Islam merupakan ibadah terpenting, dimana sholat itu merupakan tiang agama, sebagaimana hadits Rasulullah SAW :

"Urusan yang paling utama adalah Islam, dan tiangnya adalah sholat, serta puncaknya adalah jihad di jalan Allah".
Bahkan sholat juga merupakan ibadah paling pertama yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya. Sholat juga merupakan amalan pertama yang akan dihisab kelak di Yaumul Akhir, hal tersebut seperti yang ditegaskan dalam hadits Rasulullah SAW :
"Amalan seorang hamba yang paling pertama dihisab di
hari Kiamat adalah sholat, jika sholatnya baik maka baik pula seluruh amalannya,
dan jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalannya."
(HR.
Ath-Thabarani)
Sholat juga menjadi wasiat terakhir yang diucapkan Rasulullah SAW untuk umatnya sebelum beliau wafat, dalam wasiatnya berkata :
"Jagalah sholat, jagalah sholat, dan jagalah sumpah-sumpah kalian."
Sholat juga menjadi ibadah terakhir yang akan hilang dalam Islam; jika ia telah lenyap maka hilanglah Islam, sebagaimana hadits Rasulullah SAW :

"Kelak akan putuslah ikatan Islam sedikit demi sedikit, setiap satu kali putus maka manusia akan bergantung kepada tali yang lainnya, dan yang paling pertama putus adalah hukum Islam, dan yang paling terakhir adalah sholat."
Sesungguhnya dengan kita mendirikan sholat kita ikut menjaga agama, dan kita diperintahkan untuk menjaga sholat dalam keadaan bermukim atau berpergian, dalam keadaan aman maupun ketakutan. Allah SWT berfirman :

"Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) sholat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu'. Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui." (Al-Baqarah : 238 - 239)
Jangan sampai malaikat Nakir marah dan mengancam kita karena mengabaikan sholat dan menyia-nyiakannya, sebagaimana firman Allah SWT :

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan." (Maryam : 59)
Selanjutnya dalam ayat lain ditegaskan :

"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya." (Al-Ma'un : 4 - 5)
Jika seseorang dengan sengaja meninggalkan atau mengingkari kewajiban sholat, maka dia termasuk orang-orang kafir dan telah keluar dari agama Islam, dan itu telah menjadi kesepakatan umat Islam. Bagi seorang yang meninggalkan sholat, dan dia tetap beriman dan meyakini bahwa sholat itu wajib; ia meninggalkan sholat karena malas atau sibuk tanpa adanya alasan syar'i untuk meninggalkannya, maka dalam keadaan demikian, pada beberapa hadits dengan tegas menghukum bahwa orang tersebut juga kafir dan wajib dibunuh. Dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda :

"Yang membedakan muslim dengan kafir adalah meninggalkan sholat."
Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Ashabus Sunan keduali An-Nasa'i. Dari Buraidah berkata, Rasulullah SAW bersabda :

"Janji setia diantara kami dengan mereka adalah sholat, barang siapa yang meninggalkan sholat maka dia adalah kafir."
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ashabus Sunan. Dari Abdullah bin Amr dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau pada suatu hari mengingatkan tentang sholat dan berkata :

"Barang siapa yang menjaga sholat maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan di Hari Kiamat, dan barang siapa yang tidak menjaga sholatnya maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan, dan pada Hari Kiamat dia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf."(Diriwayatkan oleh Ahmad, Ath-Thabarani dan Ibnu Hibban dengan sanad yang baik, jayyid.)

Adapun hadits yang dengan tegas memerintahkan untuk membunuh mereka yang telah meninggalkan sholat adalah : Dari Ibnu Abbas r.a., dari Rasulullah SAW bersabda :

"Ikatan dan pondasi Islam ada tiga : laksanakanlah dasar-dasar agama Islam, barang siapa yang eminggalkan salah satunya maka dia kafir dan darahnya halal, ketiga pondasi tersebut adalah : syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah, sholat yang wajib, dan puasa di bulan Ramadhan." (Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dengan sanad Hasan).
Dari Ibnu Umar r.a., sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :

"Aku perintahkan untuk membunuh manusia sampai mereka mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, maka siapa saja yang menjaganya maka darah dan hartanya akan terjaga dalam naungan Islam, dan Allah Azza wa Jalla akan menghisab mereka." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Selasa, 12 Januari 2010

Syarat-syarat Wajib Sholat

Sholat diwajibkan bagi orang yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
  1. Islam. Sholat tidak wajib bagi orang kafir, meskipun nanti ia akan disiksa dengan siksaan yang amat pedih karena meninggalkannya.
  2. Berakal. Asy-Syafi'i berpendapat : apabila gila atau tidak sadarkan diri di seluruh waktu sholat, maka kewajiban shalatnya gugur. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW "Diangkat pena untuk tiga perkara : orang yang tidur hingga bangun, anak kecil hingga dewasa, dan orang gila hingga berakal."
  3. Baligh. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Amr bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Perintahkanlah anakmu untuk melaksanakan sholat apabila usianya telah mencapai tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika meninggalkan sholat) apabila telah mencapai usia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur diantara mereka (anak laki-laki dan anak perempuan)." HR. Ahmad, Abu Dawud dan Al-Hakim, ia menambahkan hadits ini shahih menurut syarat dari Muslim.
  4. Sampainya dakwah, yaitu seruan (ajakan) Nabi SAW, seperti dalam firman Allah SWT "Dan kami tidak akan mengadzab sebelum Kami mengutus orang rasul." (Al-Israa : 15)
  5. Bersih dari Haidh dan Nifas.
  6. Sehat jasmani dan rohani.

Senin, 11 Januari 2010

Kedudukan Sholat Dalam Islam

Sholat 5 waktu merupakan ibadah yang paling mulia, sholat dalam islam mempunyai kedudukan yang sangat tinggi. Tidak ada ibadah-ibadah lain yang dapat menandinginnya. Sholat itu merupakan tiang agama. Agama tidak akan berdiri dengan kokoh dan tegak kecuali dengan tiang itu.

Rasulullah SAW bersabda :
"Sholat adalah tiang agama, barang siapa yang mengerjakannya berari ia menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkannya berarti meruntuhkan agama". (HR. Baihaqi)

Sholat adalah ibadah yang pertama kali diwajibkan oleh Allah, diperintahkan (dikitabkan) langsung kepada Rasulullah SAW. Anas r.a berkata : "Difardukan (diwajibkan) sholat kepada nabi Muhammad SAW, pada malam hari beliau di Isro'kan limapuluh (roka'at). Kemudian berkurang hingga menjadi lima kali (sehari semalam), lalu beliau dipanggil : "Hai Muhammad, sesungguhnya tidak akan diganti ucapan dihadapanKu. Namun sesungguhnya bagimu dengan lima ini sama dengan limapuluh". (HR. Ahmad, Nasai dan Tirmidzi).

Allah SWT berfirman : "Peliharalah semua sholat(mu) dan (peliharalah) sholat wusthaa (Ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu' " (Al-Baqarah : 238).

Kemuliaan Sholat 5 Waktu

Rasulullah SAW Bersabda : "Barang siapa yang menjaga sholat, niscaya dimuliakan oleh Allah dengan 5 kemuliaan : Allah menghilangkan kesempitan hidupnya, Allah hilangkan siksa kubur darinya, Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanannya, Ia akan melewati jembatan bagaikan kilat, Akan masuk surga tanpa hisab.

Dan barang siapa yang menyepelekan sholat, niscaya Allah akan mengazabnya dengan 15 siksaan, 6 siksa di dunia, 3 siksaan ketika mati, 3 siksaan ketika masuk liang kubur dan 3 siksaan ketika bertemu dengan Tuhannya (Akhirat).

Adapun siksa dunia adalah : Dicabut keberkahan umurnya, dihapus tanda orang shaleh dari wajahnya, setiap amal yang dikerjakan tidak mendapat pahala oleh Allah, Tidak diterima do'anya, tidak termasuk bagian dari do'anya orang-orang shaleh, keluar ruhnya (mati) tanpa membawa iman.

Adapun siksa ketika akan mati : Mati dalam keadaan hina, mati dalam keadaan lapar, mati dalam keadaan haus yang seandainya diberikan semua air laut tidak akan menghilangkan rasa hausnya.

Adapun siksa kubur : Allah menyempitkan liang kuburnya sehingga bersilang tulang rusuknya, tubuhnya dipanggang dibara api siang dan malam, dalam kuburnya terdapat ular yang bernama Suja'ul Ukro yang akan menerkamnya karena menyia-nyiakan sholat (ular itu akan menyiksanya, yang lamanya sesuai dengan waktu sholat).

Siksa yang menimpanya ketika bertemu tuhannya : Ketika langit terbuka, malaikat datang kepadanya dengan membawa rantai, panjang rantai tersebut adalah tujuh hasta. Rantai itu digantungkan ke lehernya, kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya. Lalu malaikat mengumumkan : “Ini adalah balasan orang yang menyepelekan perintah Allah” Allah tidak memandang kepadanya dengan pandangan kasih sayangNya. Allah tidak mensucikannya dan baginya siksa pedih. Menjadi hitam pada hari kiamat wajah orang yang meninggalkan shalat, dan sesungguhnya dalam neraka Jahannam terdapat jurang yang disebut "Lam-lam". Di dalamnya terdapat banyak ular, setiap ular itu sebesar leher unta, panjangnya sepanjang perjalanan sebulan. Ular itu menyengat sampai mendidih bisanya dalam tubuh orang itu selama tujuh puluh tahun kemudian membusuk dagingnya.