Sabtu, 30 Januari 2010

Keutamaan Sholat

"Sungguh, beruntunglah orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya." (Al-Mu'minun [23] : 1-2)

"Dan orang-orang yang memelihara sholatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi; (yaitu) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (Al-Mu'Minun [23] : 9-11)

Abdullah bin Mas'ud pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Amal apakah yang paling utama?" beliau menjawab "Sholat pada waktunya." (HR. Bukhari)

Abu Qatadah bin Rib'i menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Allah ta'ala berfirman, 'Sesungguhnya aku mewajibkan atas umatmu sholat lima (waktu). Dan aku telah berjanji, barang siapa menjaganya pada waktunya aku akan memasukkannya kedalam surga; ...(Sahih Abu-Dawud hadits no.430)

Sholat merupakan perkara pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat. At-Tirmidzi, An-Nasa'i dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya amalan pertama yang dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Jika sholatnya baik, maka sungguh dia telah sukses dan selamat. Jika sholatnya rusak, maka sungguh ia telah gagal dan merugi. Apabila ada yang kurang dari amalan fardunya, maka Rab tabaraka wata'ala berfirman, 'Lihatlah, apakah hamba-Ku punya amalan sunah untuk mneyempurnakan kekurangan yang terjadi pada amalan fardunya?' kemudian semua amalnya pun diperlakukan seperti itu."

Sholat dapat mencegah perbuatan dosa. Allah SWT berfirman, "Dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaanya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan." (Al-Ankabut [29] : 45)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ada seorang yang datang dan mengadu kepada Nabi SAW "Si fulan mengerjakan sholat dimalam hari, tetapi pagi harinya mencuri." "Sungguh sholatnya akan menghalangi apa yang kamu ucapkan." Sabda nabi SAW.

Sholat dapat menghapus dosa. Allah SWT berfirman, "Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (Hud [11] : 114)

Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan sholat lima (waktu) seperti sungai yang mengalir deras dipintu rumah salah seorang dari kalian yang dia mandi disana setiap hari lima kali."

Abu Hurairah menyatakan bahwa, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa bersuci di rumahnya kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah untuk mennaikan sholat satu perkara yang difardukan Allah, maka salah satu langkahnya menghapuskan kesalahan dan yang lain meninggikan derajat." (HR. Muslim)

Masih dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh, para malaikat mendoakan salah seorangdari kalian selama dia masih di majlisnya, (mereka) berdoa, 'Ya Allah, ampunilah dia!, ya Allah rahmatilah dia!, selama dia tidak berhadats disitu. (Mereka juga mendoakan) salah seorang dari kalian yang mengerjakan sholat selama ia berada didalam sholat." (HR. Muslim)

Masih dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Sholat lima waktu dan sholat Jum'at ke sholat Jum'at adalah penebus (dosa-dosa) diantaranya selama tidak melakukan dosa-dosa besar." (HR. Muslim)

Usman bin Affan pernah mendengan Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang muslim pun yang didatangi oleh sholat wajib, kemudian dia membaguskan wudhu, khusyuk, dan rukuknya, melainkan sholat itu menjadi kaffarat atas dosa-dosanya yang telah lalu selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan dia berlaku sepanjang masa." (HR. Muslim)

Dari Usman bin Affan juga, dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang berwudhu sehingga dia membaguskan wudhunya, lantas dia mengerjakan sholat, kecuali diampuni dosa-dosanya antara sholat itu dengan sholat berikutnya." (HR. Muslim)

Minggu, 17 Januari 2010

Syarat-syarat Sah Sholat

Pada bagian sebelumnya telah dibahas mengenai syarat-syarat wajib sholat, pada bagian ini akan dibahas tentang syarat-syarat sah shalat. Shalat memiliki syarat-syarat dan tidak sah tanpa adanya syarat-syarat tersebut, kecuali karena alasan syar'i yang telah sama-sama diketahui. Syarat-syarat sah sholat tersebut adalah sebagai berikut :

Pertama : Mengetahui masuknya waktu sholat. Sebagaimana firman Allah SWT :
"Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya untuk orang-orang yang beriman." (An-Nisaa' : 103)

Kedua : Suci dari dua hadats ; kecil dan besar. Sebagaimana firman Allah SWT :
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah." (Al-Maidah : 6)
Dan dari Abdullah bin Umar r.a, ia berkata, sesungguhnya Nabi SAW bersabda : "Tidak diterima sholat tanpa bersuci, dan tidak pula shadaqah dari harta rampasan perang yang belum dibagikan." (HR. Al-Jamaah kecuali Al-Bukhari)

Dan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak diterima sholat seseorang di antara kamu dalam keadaan hadats hingga ia wudhu." Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan A-Tirmidzi.

Ketiga : Sucinya baju, tubuh dan tempat yang akan digunakan untk shalat. Tentang kesucian pakaian sebagaimana firman Allah SWT : "Dan pakaianmu bersihkanlah." (Al-Muddatsir : 4)
Dan hadits dari Jabir bin Samurah r.a, ia berkata, aku mendengar dari seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, "Apakah aku boleh sholat dengan memakai baju yang telah aku pakai untuk mendatangi istriku (bersetubuh)?" Rasul bersabda "Ia boleh, kecuali engkau melihat ada sesuatu (bajis) maka cucilah baju tersebut." HR. Ahmad dan Ibnu Majah dengan sanad perawinnya yang kuat.
Adapun dalil tentang keberishan tubuh adalah hadits dari Anas r.a, ia berkata bahwa Nabi SAW bersabda, "Bersucilah dari air kencing karena mayoritas adzab kubur berasal dari sana." HR. Ad-Daruquthni dan dihasankan olehnya, selanjutnya hadits Ali r.a ada lafazh, "Berwudhulah dan sucikanlah kemaluanmu." (HR. Bukhari)
Selanjutnya tentang keberihan tempat yang akan digunakan untuk sholat adalah hadits dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, telah datang seorang Arab badui kemudian ia kencing di masjid, lalu para sahabat berdiri untuk memarahinya, maka Nabi SAW bersabda "Biarkan dia, dan siramlah kencingnya dengan air satu ember besar atau satu ember kecil, karena aku diutus kepada kalian semua untuk mempermudah bukan diutus untuk mempersulit kalian." HR. Al-Jamaah kecuali Muslim.

Keempat : Menutup Aurat. Yang menjadi batasan aurat laki-laki adalah : antara pusar sampai lutut begitupun batasan aurat untuk hamba sahayanya, sebagaimana dalam firman Allah SWT :
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) Masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (Al-A'raf : 31)

Kelima : Menghadap Kiblat. Sebagaimana firman Allah SWT :
"Maka palingkanlah wajahmu ke Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya." (Al-Baqarah : 150)
Dan sabda Rasulullah SAW :
"Apabila engkau (akan) melaksanakan sholat maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadap ke kiblat dan bertakbir." (HR. Muslim)

Keenam : Niat. Niat sholat harus seiring dengan takbiratul ihram, sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT :
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus." (Al-Bayyinah : 5)
Dan sabda Rasulullah SAW :
"Sesungguhnya setiap amalan ada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya." (HR. Al-Jamaah)

Jumat, 15 Januari 2010

Sholat Sebagai Pembeda Muslim dan Kafir

Banyak umat yang mengaku muslim namun dalam kehidupan sehari-hari sering meninggalkan sholat. Padahal kedudukan sholat dalam Islam merupakan ibadah terpenting, dimana sholat itu merupakan tiang agama, sebagaimana hadits Rasulullah SAW :

"Urusan yang paling utama adalah Islam, dan tiangnya adalah sholat, serta puncaknya adalah jihad di jalan Allah".
Bahkan sholat juga merupakan ibadah paling pertama yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya. Sholat juga merupakan amalan pertama yang akan dihisab kelak di Yaumul Akhir, hal tersebut seperti yang ditegaskan dalam hadits Rasulullah SAW :
"Amalan seorang hamba yang paling pertama dihisab di
hari Kiamat adalah sholat, jika sholatnya baik maka baik pula seluruh amalannya,
dan jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalannya."
(HR.
Ath-Thabarani)
Sholat juga menjadi wasiat terakhir yang diucapkan Rasulullah SAW untuk umatnya sebelum beliau wafat, dalam wasiatnya berkata :
"Jagalah sholat, jagalah sholat, dan jagalah sumpah-sumpah kalian."
Sholat juga menjadi ibadah terakhir yang akan hilang dalam Islam; jika ia telah lenyap maka hilanglah Islam, sebagaimana hadits Rasulullah SAW :

"Kelak akan putuslah ikatan Islam sedikit demi sedikit, setiap satu kali putus maka manusia akan bergantung kepada tali yang lainnya, dan yang paling pertama putus adalah hukum Islam, dan yang paling terakhir adalah sholat."
Sesungguhnya dengan kita mendirikan sholat kita ikut menjaga agama, dan kita diperintahkan untuk menjaga sholat dalam keadaan bermukim atau berpergian, dalam keadaan aman maupun ketakutan. Allah SWT berfirman :

"Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) sholat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu'. Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui." (Al-Baqarah : 238 - 239)
Jangan sampai malaikat Nakir marah dan mengancam kita karena mengabaikan sholat dan menyia-nyiakannya, sebagaimana firman Allah SWT :

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan." (Maryam : 59)
Selanjutnya dalam ayat lain ditegaskan :

"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya." (Al-Ma'un : 4 - 5)
Jika seseorang dengan sengaja meninggalkan atau mengingkari kewajiban sholat, maka dia termasuk orang-orang kafir dan telah keluar dari agama Islam, dan itu telah menjadi kesepakatan umat Islam. Bagi seorang yang meninggalkan sholat, dan dia tetap beriman dan meyakini bahwa sholat itu wajib; ia meninggalkan sholat karena malas atau sibuk tanpa adanya alasan syar'i untuk meninggalkannya, maka dalam keadaan demikian, pada beberapa hadits dengan tegas menghukum bahwa orang tersebut juga kafir dan wajib dibunuh. Dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda :

"Yang membedakan muslim dengan kafir adalah meninggalkan sholat."
Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Ashabus Sunan keduali An-Nasa'i. Dari Buraidah berkata, Rasulullah SAW bersabda :

"Janji setia diantara kami dengan mereka adalah sholat, barang siapa yang meninggalkan sholat maka dia adalah kafir."
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ashabus Sunan. Dari Abdullah bin Amr dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau pada suatu hari mengingatkan tentang sholat dan berkata :

"Barang siapa yang menjaga sholat maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan di Hari Kiamat, dan barang siapa yang tidak menjaga sholatnya maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan, dan pada Hari Kiamat dia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf."(Diriwayatkan oleh Ahmad, Ath-Thabarani dan Ibnu Hibban dengan sanad yang baik, jayyid.)

Adapun hadits yang dengan tegas memerintahkan untuk membunuh mereka yang telah meninggalkan sholat adalah : Dari Ibnu Abbas r.a., dari Rasulullah SAW bersabda :

"Ikatan dan pondasi Islam ada tiga : laksanakanlah dasar-dasar agama Islam, barang siapa yang eminggalkan salah satunya maka dia kafir dan darahnya halal, ketiga pondasi tersebut adalah : syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah, sholat yang wajib, dan puasa di bulan Ramadhan." (Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dengan sanad Hasan).
Dari Ibnu Umar r.a., sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :

"Aku perintahkan untuk membunuh manusia sampai mereka mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, maka siapa saja yang menjaganya maka darah dan hartanya akan terjaga dalam naungan Islam, dan Allah Azza wa Jalla akan menghisab mereka." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Selasa, 12 Januari 2010

Syarat-syarat Wajib Sholat

Sholat diwajibkan bagi orang yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
  1. Islam. Sholat tidak wajib bagi orang kafir, meskipun nanti ia akan disiksa dengan siksaan yang amat pedih karena meninggalkannya.
  2. Berakal. Asy-Syafi'i berpendapat : apabila gila atau tidak sadarkan diri di seluruh waktu sholat, maka kewajiban shalatnya gugur. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW "Diangkat pena untuk tiga perkara : orang yang tidur hingga bangun, anak kecil hingga dewasa, dan orang gila hingga berakal."
  3. Baligh. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Amr bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Perintahkanlah anakmu untuk melaksanakan sholat apabila usianya telah mencapai tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika meninggalkan sholat) apabila telah mencapai usia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur diantara mereka (anak laki-laki dan anak perempuan)." HR. Ahmad, Abu Dawud dan Al-Hakim, ia menambahkan hadits ini shahih menurut syarat dari Muslim.
  4. Sampainya dakwah, yaitu seruan (ajakan) Nabi SAW, seperti dalam firman Allah SWT "Dan kami tidak akan mengadzab sebelum Kami mengutus orang rasul." (Al-Israa : 15)
  5. Bersih dari Haidh dan Nifas.
  6. Sehat jasmani dan rohani.

Senin, 11 Januari 2010

Kedudukan Sholat Dalam Islam

Sholat 5 waktu merupakan ibadah yang paling mulia, sholat dalam islam mempunyai kedudukan yang sangat tinggi. Tidak ada ibadah-ibadah lain yang dapat menandinginnya. Sholat itu merupakan tiang agama. Agama tidak akan berdiri dengan kokoh dan tegak kecuali dengan tiang itu.

Rasulullah SAW bersabda :
"Sholat adalah tiang agama, barang siapa yang mengerjakannya berari ia menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkannya berarti meruntuhkan agama". (HR. Baihaqi)

Sholat adalah ibadah yang pertama kali diwajibkan oleh Allah, diperintahkan (dikitabkan) langsung kepada Rasulullah SAW. Anas r.a berkata : "Difardukan (diwajibkan) sholat kepada nabi Muhammad SAW, pada malam hari beliau di Isro'kan limapuluh (roka'at). Kemudian berkurang hingga menjadi lima kali (sehari semalam), lalu beliau dipanggil : "Hai Muhammad, sesungguhnya tidak akan diganti ucapan dihadapanKu. Namun sesungguhnya bagimu dengan lima ini sama dengan limapuluh". (HR. Ahmad, Nasai dan Tirmidzi).

Allah SWT berfirman : "Peliharalah semua sholat(mu) dan (peliharalah) sholat wusthaa (Ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu' " (Al-Baqarah : 238).

Kemuliaan Sholat 5 Waktu

Rasulullah SAW Bersabda : "Barang siapa yang menjaga sholat, niscaya dimuliakan oleh Allah dengan 5 kemuliaan : Allah menghilangkan kesempitan hidupnya, Allah hilangkan siksa kubur darinya, Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanannya, Ia akan melewati jembatan bagaikan kilat, Akan masuk surga tanpa hisab.

Dan barang siapa yang menyepelekan sholat, niscaya Allah akan mengazabnya dengan 15 siksaan, 6 siksa di dunia, 3 siksaan ketika mati, 3 siksaan ketika masuk liang kubur dan 3 siksaan ketika bertemu dengan Tuhannya (Akhirat).

Adapun siksa dunia adalah : Dicabut keberkahan umurnya, dihapus tanda orang shaleh dari wajahnya, setiap amal yang dikerjakan tidak mendapat pahala oleh Allah, Tidak diterima do'anya, tidak termasuk bagian dari do'anya orang-orang shaleh, keluar ruhnya (mati) tanpa membawa iman.

Adapun siksa ketika akan mati : Mati dalam keadaan hina, mati dalam keadaan lapar, mati dalam keadaan haus yang seandainya diberikan semua air laut tidak akan menghilangkan rasa hausnya.

Adapun siksa kubur : Allah menyempitkan liang kuburnya sehingga bersilang tulang rusuknya, tubuhnya dipanggang dibara api siang dan malam, dalam kuburnya terdapat ular yang bernama Suja'ul Ukro yang akan menerkamnya karena menyia-nyiakan sholat (ular itu akan menyiksanya, yang lamanya sesuai dengan waktu sholat).

Siksa yang menimpanya ketika bertemu tuhannya : Ketika langit terbuka, malaikat datang kepadanya dengan membawa rantai, panjang rantai tersebut adalah tujuh hasta. Rantai itu digantungkan ke lehernya, kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya. Lalu malaikat mengumumkan : “Ini adalah balasan orang yang menyepelekan perintah Allah” Allah tidak memandang kepadanya dengan pandangan kasih sayangNya. Allah tidak mensucikannya dan baginya siksa pedih. Menjadi hitam pada hari kiamat wajah orang yang meninggalkan shalat, dan sesungguhnya dalam neraka Jahannam terdapat jurang yang disebut "Lam-lam". Di dalamnya terdapat banyak ular, setiap ular itu sebesar leher unta, panjangnya sepanjang perjalanan sebulan. Ular itu menyengat sampai mendidih bisanya dalam tubuh orang itu selama tujuh puluh tahun kemudian membusuk dagingnya.